Thursday, 28 April 2016

Resep Membuat Bolu Kukus Mekar dan Lembut Banget

Resep Membuat Bolu Kukus Mekar dan Lembut Banget


Resep Lengkap Cara Membuat Bolu Kukus
Resep cara membuat kue bolu kukus Siapa yang tidak kenal dengan kue bolu? Semua orang pasti pernah mencicipi lezatnya kue ini. Jujur saja, ketika masih kecil saya sering sekali makan kue ini, tetapi anehnya saya tidak tahu bahwa namanya adalah bolu. Hehehe

Resep terkait : Resep kue nastar enak dan lembut
Jenis bolu yang paling banyak digemari adalah bolu kukus. Bolu yang satu ini memiliki tekstur lembut dan juga memiliki rasa yang enak. Jadi tidak heran jika banyak orang yang mencari resep bagaimana cara membuat bolu kukus. Jika anda termasuk salah satu orang yang mencari resep kue ini, anda bisa menemukannya dalam artikel ini.

Bahan-bahan yang Dibutuhkan : 

  • 250 gram tepung terigu serba guna
  • 3 butir telur
  • 150 gram gula pasir
  • 200 ml susu cair (bisa pakai Indomilk)
  • 1 sendok teh pasta coklat
  • 15 gram emulsifier (bisa pakai Ovalet atau Starkis)
  • 1 sendok teh vanila ekstrak, atau 
  • 1/2 sendok teh vanila bubuk

Sajian : 18 buah bolu kukus

Langkah-langkah Membuat Kue Bolu Kukus

  1. Persiapkan cetakan bolu kukus yang berbentuk seperti cetakan muffin. Biasanya terbuat dari aluminium dan mempunyai banyak lubang.
  2. Beri 1 atau 2 lembar kertas cup disetiap cetakan. Pastikan ukuran kertas cup mempunyai tinggi yang sama dengan cetakan.
  3. Isi air kedalam dandang secukupnya, yang penting jangan sampai menyentuh bagian saringan dandang tersebut. 
  4. Selanjutnya, masukkan tepung, telur, susu cair, gula pasir, vanila ekstrak/ vanila bubuk dan emulsifier ke dalam mangkok berukuran besar.
    Penggunaan vanila ekstrak atau vanila bubuk tersebut untuk menghilangkan bau amis dari telur.
  5. Kemudian aduk adonan hingga benar-benar tercampur rata menggunakan mixer. Terus aduk hingga adonan menjadi kental, mengembang dan berwarna putih.
  6. Selanjutnya, ambil separuh adonan, kemudian letakkan di mangkok terpisah.
  7. Beri pasta coklat atau pewarna makanan di salah satu adonan agar kuenya lebih berwarna dan tidak polos. Kemudian aduk rata hingga tercampur.
    Anda bisa menggunakan pasta pandan, meses, atau choco chip, tergantung selera anda.
  8. Masukkan adonan putih dan adonan yang sudah diberi warna secara bergantian ke dalam cetakan. 
  9. Masukkan semua cetakan yang sudah diberi adonan tadi ke dalam dandang yang sudah di didihkan sebelumnya. Jangan lupa alasi bagian penutup dandang dengan kain, supaya air dari uap panasnya tidak menetes pada adonan.
    Hati-hati ketika menggunakan kain yang berwarna untuk menutupi bagian penutup dandang, karena uap air dapat membuat kain berwarna tersebut luntur dan mengenai adonan anda.
  10. Kemudian kukus ke dalam dandang yang telah dipanaskan sebelumnya dengan menggunakan api besar selama 15 menit.
    Kukus adonan dalam dandang yang benar-benar panas, karena uap air yang panas inilah yang membuat bolu kukus anda mekar dengan sempurna.

  11. Angkat bolu dari dandang dan..... Taddaaaah, bolu kukus yang lembut dan mantap sudah siap dinikmati. :)

Membuat bolu kukus tidak begitu rumit, bukan ? Lebih baik anda langsung menuju dapur dan mulai membuat bolu kukus yang enak ini sekarang juga, dengan resep yang sudah kita pelajari di atas. Simak juga beberapa resep berikut ini yang tak kalah enaknya plus menggoda

Monday, 11 April 2016

PEMBIBITAN DALAM BERTERNAK IKAN LELE DENGAN CARA IN VITRO

PEMBIBITAN IKAN LELE DENGAN CARA IN VITRO

Pemijahan ikan lele secara in vitro adalah proses pemijahan dimana pembuahan dilakukan oleh manusia dalam sebuah tabung atau wadah. Cara ini menuntut tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Berbeda dengan ketiga cara di atas, dalam pemijahan ikan lele secara in vitro induk ikan jantan dibunuh dan diambil spermanya. Sementara induk ikan betina disuntik terlebih dahulu, kemudian diurut bagian perutnya agar sel telurnya keluar. Penyuntikan bisa dengan menggunakan kelenjar hipofisa ataupun hormon perangsang.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pemijahan ikan lele in vitro antara lain mangkung plastik atau kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau, gunting, pinset, suntikan, dan sodium klorida 0,9% (cairan infus). Wadah penetasan telur bisa memakai akuarium, fiberglass, atau bak terpal plastik. Kondisi dan kualitas air sama dengan ketiga cara sebelumnya. Semua peralatan harus dalam keadaan bersih, lebih baik lagi steril. Berikut langkah-langkah metode pemijahan in vitro:
http://ternakleledumboku.blogspot.co.id/
  • Siapkan sperma ikan lele jantan dengan cara membedah perut secara membujur. Kantong sperma berbentuk pipih memanjang berwarna putih. Angkat kantong sperma, keluarkan sperma dengan cara memotong kantong dengan gunting, tampung dalam mangkuk.
  • Siapkan induk betina yang sudah disuntik 8-10 jam sebelumnya. Keluarkan sel telur dengan cara mengurut perut induk lele ke arah kelaminnya. Sel telur akan keluar lewat lubang kelamin, lalu tampung dengan mangkuk.
  • Campurkan sel telur dengan sperma dalam mangkuk sedikit demi sedikit. Aduk perlahan dengan bulu ayam. Encerkan campuran dengan air bersih lalu aduk perlahan sampai merata.
  • Masukan campuran sel telur dan sperma kedalam kolam penetasan. Tebarkan dengan bulu ayam.
  • Lakukan pengayaan oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. Aerotor jangan terlalu kencang sehingga menggoncang telur, tetapi juga jangan terlalu kecil. Selanjutnya jaga kondisi kolam penetasan seperti ketiga metode di atas hingga larva menetas.
  •  

TIPS DAN CARA PEMILIHAN BIBIT LELE BERKWALITAS

Tips Memilih Benih Ikan Lele Yang Baik

Untuk hasil panen yang baik dalam budidaya ikan lele, tentu saja kita harus memilih benih lele dengan kualitas yang baik yang merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembesaran ikan lele. Kualitas benih ikan lele yang akan dibudidayakan sangat menentukan kesuksesan budidaya lele. Jika terjadi kesalahan dalam memilih benih lele, maka bisa saja usaha budidaya lele akan mengalami kegagalan. Ada beberapa kriteria yang setidaknya harus kita ketahui sebelum membeli benih lele
Berikut adalah beberapa tips singkat tentang cara memilih benih lele yang berkualitas.
1. Kesehatan (Amati Fisik dan Gerakannya)
Benih lele yang berkualitas memiliki ukuran tubuh yang proporsional (ukuran kepala dan tubuh seimbang), tidak cacat, tidak luka, sungut tidak pucat dan warna tubuh cerah dan mengkilap. Selain itu ciri benih lele yang sehat adalah gerakan aktif, lincah, tidak menggantung serta tidak bergerombol di pojok kolam.
2. Ukurannya Seragam
Ukuran benih lele yang tidak seragam akan mengakibatkan pertumbuhan lele menjadi tidak serempak. Ikan lele bersifat kanibal, jika lapar maka ikan lele yang berukuran besar akan memangsa lele lain yang ukurannya lebih kecil. Jika kita menghendaki ukuran benih 5 cm maka sebaiknya toleransi benih ukuran 4 cm dan 6 cm masing-masing tidak lebih dari 10 % populasi.
3. Riwayat Induk/Keturunan.
Berasal dari induk yang unggul. Bukan hasil pemijahan (perkawinan) dengan tingkat kekerabatan yang dekat (inbreeding).
4. Riwayat Penyakit
Ikan pernah sakit atau tidak? Jika benih lele pernah sakit tanyakan bagaimana kronologis dan cara penanganannya. Apakah menggunakan antibiotik, vitamin, atau probiotik, atau bahkan perlakuan teknis saja. Tidak disarankan menggunakan antibiotik dengan dosis berlebihan karena penyakit/bakteri akan bersifat kebal sehingga memerlukan dosis yang lebih tinggi.
Demikianlah 4 tips singkat tentang memilih benih ikan lele yang berkualitas untuk dibudidayakan, semoga berguna dan usaha pembesaran lele kita dapat berhasil dan memuaskan, amin.

 DAN KAMI JUGA AKAN MENERANGKAN CARA PEMIJAHANYA

Cara – Cara Pemijahan Ikan Lele

Ada beberapa cara dalam memijahkan ikan lele sangkuriang maupun ikan lele phyton, tidak ada cara-cara yang membedakan antapa pemijahan lele sangkuriang dan lele phyton, langkah-langkah pemijahan kedua jenis ikan lele tersebut adalah sama. Dari berbagai cara pemijahan ikan lele, tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan pilihan cara yang tepat dan langkahnya yang benar, tentu saja pemijahan ikan lele yang kita lakukan akan sukses dan menghasilkan benih lele yang berkualitas.
pemijahan ikan lele
Berikut ini adalah 4 cara pemijahan ikan lele:
  1. Pemijahan Ikan Lele Secara Alami
  2. Pemijahan Ikan Lele Dengan Penyuntikan Hormon
  3. Pemijahan Ikan Lele Dengan Penyuntikan Hipofisa
  4. Perangsang
  5. Pemijahan Ikan Lele Dengan Cara In Vitro
Dari keempat cara pemijahan ikan lele tersebut, jika kita ingin memijahkan ikan lele sendiri, maka pilihlah cara yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan, kemampuan, dan sumber daya yang ada di sekitar kita, semoga bisa membantu.

 

CARA TERNAK DAN BUDIDAYA IKAN LELE SUPER

Budidaya Lele

"panduan-cara-praktis-budidaya-ikan-lele-kolam-semen-kolam-terpal-kolam-tanah-viterna-poc-nasa-hormonik-ton-natural-nusantara-distributor-nasa"A. PENDAHULUAN

Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.
B. PEMBENIHAN LELE
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
C. SISTEM BUDIDAYA
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
  1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasang
    annya.
  2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
  3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
  4. Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele
  5. Budidaya Lele

    "panduan-cara-praktis-budidaya-ikan-lele-kolam-semen-kolam-terpal-kolam-tanah-viterna-poc-nasa-hormonik-ton-natural-nusantara-distributor-nasa"A. PENDAHULUAN

    Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.
    B. PEMBENIHAN LELE
    Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
    C. SISTEM BUDIDAYA
    Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
  6. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
  7. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
  8. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
  9. Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
D. TAHAP PROSES BUDIDAYA
1. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
  1. Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
  2. Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
  3. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
  4. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
2. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
  • tulang kepala berbentuk pipih
  • warna lebih gelap
  • gerakannya lebih lincah
  • perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
  • alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
  • tulang kepala berbentuk cembung
  • warna badan lebih cerah
  • gerakan lamban
  • perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
  • 3. Persiapan Lahan.
    Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
  • Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
  • Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
  • Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
  • Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
  • Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
  • Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.
4. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
  • kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
  • siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
  • samakan suhu pada kedua kolam
  • pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
  • pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
5. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
6. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
  • pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
  • Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
  • Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA + VITERNA Plus dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
7. Manajemen Air.
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
  • air harus bersih
  • berwarna hijau cerah
  • kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
  • bebas senyawa beracun seperti amoniak
  • mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
8. Manajemen Kesehatan.
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON, POC NASA, VITERNA Plus sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.